
![]() |
Tewas di Tangan Ayah dan Anak, Ternyata Positif Narkoba, Satu Residivis |
MEDAN | buser-investigasi.com
Motip pembunuhan menewaskan Wahyu Agung, pun terbongkar. Korban ternyata tewas di tangan Maridon Tua Panjaitan dan putranya Hendra Syahputra Panjaitan. Satu tersangka, mengaku seorang residivis yang divonis empat tahun, Jumat dini hari (4/7).
Saat pemeriksaan, Hendra mengaku mencuri hape milik Reza teman korban untuk membeli narkoba. "Hape saya gadai Rp150 ribu untuk beli itu," ujar Hendra, Selasa (15/7).
Ia juga mengakui bahwa kebiasaan buruknya itu muncul karena mencontoh ayahnya. “Saya baru-baru saja pakai narkoba. Karena lihat ayah sering pakai itu,” ucapnya.
Mendengar pengakuan anaknya, Maridon hanya tertunduk diam. Ia kemudian mengaku telah menggunakan narkoba sejak empat tahun terakhir, di mulai saat mendekam di penjara.
“Saya mulai pakai narkoba sejak di penjara, empat tahun lalu,” ujar pria yang merupakan residivis kasus narkoba dan pembongkaran rumah itu.
Sebelum kejadian penikaman yang menewaskan Wahyu Agung, Maridon mengaku sempat mengonsumsi sabu. Ia berdalih tidak berniat membunuh, hanya ingin memberi pelajaran kepada Reza karena terus-menerus meminta uang pengganti atas handphone yang diambil oleh Hendra.
“Nggak ada niat bunuh, cuma mau ngasih pelajaran aja. Kami menyesal sekarang,” ucap tukang tambal ban tersebut.(mis)