
![]() |
DD diamankan |
MEDAN | buser-investigasi.com
Air susu dibalas air tuba. Peribahasa tepat untuk menggambarkan perilaku DD (36) warga Jalan Sukawargi Paseh Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Bagaimana tidak! Pria beranak dua ini nekat mencuri harta milik mertuanya sendiri senilai Rp1,5 miliar. Kini dia, harus mendekam di sel tahanan Polres Tasikmalaya Kota dan "dipecat" dari menantu alias digugat cerai oleh istrinya.
Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Zainal Abidin mengatakan aksi pencurian brankas berisi uang tunai Rp116 juta dan puluhan perhiasan emas itu terjadi, Rabu dini hari (7/6).
"Kasus ini berawal dari laporan korban Hj. Haroh warga Jalan Siliwangi Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya," kata Zainal.
Polisi kemudian melakukan penyelidikan. Saat melakukan olah TKP, polisi menemukan beberapa temuan yang mengarah jika pelaku merupakan orang dekat. "Dari hasil penyelidikan mengarah ke orang dekat, salah satu temuannya yaitu tidak ditemukan adanya kerusakan di rumah korban," kata Zainal.
Pendalaman terhadap detail-detail kejadian yang dilakukan polisi akhirnya membuat polisi yakin dan langsung mengamankan DD sekaligus barang bukti berupa brankas berisi harta senilai Rp1,5 miliar.
"Motifnya pelaku ini terdesak kebutuhan ekonomi termasuk terjerat utang pinjol (pinjaman online), sehingga nekat mencuri di rumah mertuanya sendiri," kata Zainal.
Zainal memaparkan karena sudah paham seluk beluk rumah termasuk kebiasaan mertuanya, DD melancarkan aksinya dengan mudah. DD juga sudah tahu malam itu hanya ibu mertuanya dan seorang pembantu yang ada di rumah.
DD mengawali aksinya dengan memarkirkan sepeda motor di SPBU yang berada di samping rumah korban. Dia kemudian melompati tembok samping rumah dan masuk ke halaman belakang. Selanjutnya dia mematikan aliran listrik dan bersembunyi.
Mendapati aliran listrik mati, Hj Haroh terjaga dari tidur, lalu membangunkan pembantu untuk memeriksa saklar di samping rumah. Memanfaatkan situasi itu, DD langsung menyelinap masuk rumah dan menuju kamar mertuanya. Dia sudah tahu brankas berisi uang dan perhiasan ada di samping tempat tidur mertuanya.
Namun saat hendak mengambil brankas, aliran listrik menyala. Secepatnya dia lari bersembunyi ke kamar sebelah. Untuk beberapa saat dia bersembunyi di kamar itu, sampai mertuanya kembali masuk kamar dan tertidur.
Selanjutnya dia kembali mematikan aliran listrik, kali ini tak ada respons dari mertuanya. Sambil merangkak dia menyelinap masuk ke kamar dan menggondol brankas besi itu. "Oleh tersangka brankas itu dibawa dan disimpan di suatu tempat, saat itu dia baru mengambil sekitar Rp2,5 juta," kata Zainal.(dts)