
![]() |
Ketua PBHI Sumut Desak Kapolres Tanah Karo Usut Tuntas, Terkait Dugaan Penganiayaan Ryanvaldo Joshua |
Tanah Karo | buser-investigasi.com
Berdasarkan, STTLP/B/444/X/2025/SPKT/Polres Tanah Karo/Polda Sumut, Yang tertanda tangani oleh Sanwelpry Tarigan, Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) - Sumatera Utara (Sumut), Maruhum Napitupulu SH.MH, pinta supaya Kapolres Tanah Karo, AKBP. Eko Yulianto.S.H, S.IK, M.M, M.Tr. Opsla, segera mengatensikan serta mengusut tuntas terkait dengan dugaan Tindak Pidana Penganiayaan terhadap korban bernama Ryanvaldo Joshua Tambunan (26), Warga Medan.
Sambung Maruhum Napitupulu, menjelaskan lebih terperinci, sebab Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang bersama kita cintai ini, adalah merupakan Negara Hukum, yang mana Hukum itu harus menjadi Panglima tertinggi, maka Hukum Harus ditegakkan, sesuai berdasarkan UUD yang berlaku, tindak tegas orang yang berbuat salah dan semena - mena, atau yang bersikap premanisme, apalagi orang yang berencana bersama - sama, hendak menghilangkan nyawa orang lain, Ujar Maruhum Napitupulu, kepada Wartawan, Kamis, 9 Oktober 2025, di- Kantornya Medan.
Menurut penuturan dari Ibu korban, Tiur Marisi Boru Simaremare (51), kepada Ketua PHBI - Sumut, Maruhum Napitupulu, menyatakan sangat tidak menyangka anaknya, bahwa Ryanvaldo Joshua Tambunan, akan menjadi korban dugaan tindak pidana Penganiayaan, pada hari Kamis, 02 Oktober 2025, sepekan kemarin
Akar permasalahannya, yaitu : berawal dari gegara cahtingan melalui WhatsApp (WA), dimana korban (Ryanvaldo), ada mengirimkan pesan ke - pacaranya bernama : Rahel Sitepu, Mahasiswi Poltekes Medan, berupah makian serta ancaman.
Selanjutnya Ibu Korban menjelaskan bahwa dimana anaknya, Ryanvaldo, yang setiap hari berprofesi sebagai Supir Bus Almasar, seperti biasanya menarik penumpang berangkat pagi, sekira pukul : 07.00 Wib, dari Medan, sesampainya di Terminal Bus Kabanjahe, kurang lebih pukul : 09.00 wib, ketika hendak melapor ke-loket Bus Almasar, korban tiba-tiba di-pepet, oleh seseorang bernama Robi Sitepu, seterusnya korban dipaksa untuk masuk kedalam mobil mini bus bermerk Toyota Avanza.
Dimana di-dalam mobil Avanza tersebut, tampak ayahnya Rahel (Pacar Korban), lagi duduk berada tepat di-depan setiur, Mobil Avanza itu.
Hal tersebut sontak membuat korban terkejut, dengan keadaan mobil lagi melaju, dan dikemudikan oleh ayah Rahel, Korban ditanyak sambil di-pukuli oleh Robi Sitepu.
Dan mobil Avanza tersebut pun berhenti persis di- lokasi Kolam Pancing Tasima, Kabanjahe, lalu Korban di-cekik dan dihempaskan ke-tanah.
Usai menghempaskan korban, Robi Sitepu bersama dengan Ayahnya Rahel, mengambil bambu dan selang untuk menyiksa korban.
Datang jua kelokasi tersebut, seseorang yang dikenal dengan sebutan Bulang (Bahasa Daerah Khas Karo), yaitu Kakek - nya Rahel, turut memukuli Korban jua, ucap Tiur.
Tiur Simaremare, juga membeberkan bahwa Handphone (HP), KTP - Elektronik dan SIM, Korban, di-rampas oleh ayahnya Rahel, dan meminta Pasword HP-nya Korban, serta membacakan isi dari chattingan/percakapan, Korban kepada Rahel, hal itu merupakan delik untuk kembali memukuli Korban.
Meski Korban, telah meminta ampun kepada pihak para pelaku, namun korban tetap di- pukuli, beber Tiur.
Sepanjang perjalanan korban masih dipukuli di dalam mobil Ayah Rahel.
Setelah itu Korban kemudian dibawa kembali lagi ke- Loket Almasar Kabanjahe, sesampainya di-loket tersebut, Korban di- pukuli lagi oleh Mandornya bernama Andri Ginting.
Dan berkata "kalau kau ngak mati, maka akan ku bung ke- jurang" ungkap Tiur menirukan ucapannya Andri Ginting.
Sembari memukul - mukul Korban, Andri Ginting, pun merampas Uang Setoran Korban, sejumlah Rp.200 ribu.
Tidak sampai disitu saja, Mobil Avanza, kemudian masuk ke- Loket Bus Sutra, Kabanjahe, Korban pun dibawa ke- belakang, Ayah Rahel mengambil balok, dan kembali memukuli kepala serta tangan korban.
Ketika Ryanvaldo, tergeletak sudah tidak berdaya lagi, datanglah tiga orang ke-lokasi tersebut, dimana diantara dari kedua orang tersebut berpakaian Polisi dan satunya lagi berpakaian sipil, yang diduga polisi berpangkat Aipda bermarga Tarigan, mengangkat korban ke- dalam Mobil.
Saat hendak dibopong, Korban melihat Polisi berkomunikasi dengan para pelaku.
Didalam mobil anak saya (Ryanvaldo) mendengar Aipda Tarigan, berbicara dengan Komandannya melalui Hp, dan bertanyak, apakah mau dibawah ke-Polres atau ke - Rumah Sakit, ucap Tiur.
Ibu korban, menyatakan bahwa saat ini Ryanvaldo, mengalami luka serius dan di rawat di- RS. Kabanjahe.
Kondisi Korban saat ini mengalami Patah Tulang, serta mengalami memar di-sekujur punggungnya, serta juga telah melakukan visum di-RS.
Saat berita ini dibaca oleh publik belum ada keterangan resmi dari pihak Polres Tanah Karo. (ES)