Kasus Pelecehan Seksual Cabup Tapteng, Kuasa Hukum Camelia Katakan Ini |
MEDAN | buser-investigasi.com
Kasus yang membelit Calon Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Masinton Pasaribu dikatakan hoaks dan didramatisir.
Biar saja orang diluar sana boleh berpikir ini adalah masalah politik dan apalah itu. Pihaknya ada mendengar kalau kliennya Camelia Neneng Susanty Sinurat sudah dilaporkan terkait perbuatan hoaks serta mendramatisir dengan masuk Rumah Sakit Umum (RSU).
Memang mengapa, apakah orang syok tidak boleh masuk Rumah Sakit. Justru untuk istirahat juga merupakan nasehat dokter.
"Saya tegaskan tidak ada haoks dan yang didramatisir dalam peristiwa ini, malah tindakan seperti itu mengkerdilkan fakta sebenarnya dan biarkan saja hukum berjalan dan kami akan tetap mengedepankan fakta dan sepengetahuan kami bukti CCTV juga sudah diambil penyidik," ungkap Ferdinand Simorangkir SH, MH pada temu Pers di Jalan Setia Budi Medan Senin (14/10).
Ferdinand menerangkan saat kejadian peristiwa dimana acara Partai sudah selesai lalu mereka pergi makan durian bersama. Disana terjadilah perbuatan tersebut dan tidak ada alasan pembenaran atau justifikasi untuk sikap-sikap yang dilakukan oleh Masinton terhadap korban.
Tidak ada pertanyaan ada apa yang sebenarnya sehingga Masinton melakukan tindakan seperti ini. Kalaupun ada apa, namun tindakan seperti itu secara adab tidak perlu dilakukan. Oleh karenanya sampai kapanpun dan dimanapun kita berhak mencari keadilan.
Menurut Ferdinand ini adalah masalah antar individu tidak ada kaitannya dengan Partai.
"Ini masalah individu dan klien kami sebagai korban tidak ingin menyertakan Partai. Ini adalah permasalahan individu subjek hukum Indonesia," imbuhnya.
Dalam hal ini hak penyidik berhak melakukan pengembangan bahwa ada wanita yang direndahkan martabatnya yang dilakukan Masinton Pasaribu. "Untuk saat ini kita kedepankan masalah pelecehan seksualnya," tekankannya.
Wakil Ketua DPRD Tapanuli Tengah (Tapteng) Camelia Neneng Susanty Sinurat dalam keterangannya kepada wartawan menjelaskan bahwa sejak dari awal kejadian itu tidak pernah berpikir untuk membawa-bawa Partai. Camelia hanya berpikir serendah-rendahnyapun jabatannya di Partai ini atau sesalah-salahnya dia, tidak bisa diperlakukan seperti itu.
"Anehnya dibilangnya saya tidak mendukung dia, padahal kami tidak pernah bertatap muka membicarakan empat mata mengenai ini. Secara garis Partai, saya harus patuh dan tunduk kepada keputusan Partai, " ungkapnya.
Sebagaimana diketahui peristiwa penganiayaan tersebut terjadi di Warung Sibolang Durian Kota Medan. Peristiwa penganiayaan ini juga disaksikan anggota DPRD Tapteng dari PDIP Ari Mitara Halawa yang berada di lokasi bersama Camelia. (media)