 |
| Dalam rangka mempromosikan Pon XXI Aceh-Sumut 2024, Cabang Olahraga (Cabor) Sumut mendirikan ring tinju di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) ke 49 tahun. |
MEDAN | buser-investigasi.com
Dalam rangka mempromosikan Pon XXI Aceh-Sumut 2024, Cabang Olahraga (Cabor) Sumut mendirikan ring tinju di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) ke 49 tahun.
Ring tinju digunakan untuk latihan tinju, selain latihan juga sebagai promosi karena dari sejumlah cabang olah raga yang ada cabang olah raga tinju yang kurang diminati, dan masih sedikit yang mau ikut.
"Pendirian ring tinju di PRSU ini adalah Perintah dari Pangdam I/BB, Mayjen TNI A Daniel Chardin, SE, MSi, sebagai pembina Cabor tinju sebagai bentuk sosialisasi PON 21 tahun 2024 nanti dan memang kita sangat apresiasi. Pangdam dalam hal ini Pak Daniel. Beliau itu bukan hanya sekedar nama sebagai pembina Cabor tinju, tetapi benar-benar menyiapkan program untuk kita dan itu ditanggung-jawabi betul-betul oleh beliau," kata Ketua Tinju Sumut Sabam Manalu kepada wartawan, Rabu malam (12/7) di PRSU, Jalan Gatot Subroto Medan.
Dijelaskan, beberapa bulan lalu Cabor Tinju , baru selesai mengadakan pertandingan kejuaran wilayah Sumut memperebutkan piala Pangdam I/BB.Pangdam juga yang mensponsori untuk mempromosikan tinju di sini dan membuat atraksi dengan mengadakan panggung dengan menggelar sparing uji tanding setiap hari serta latihan untuk mensosialisasikan Cabor tinju, supaya tinju itu lebih dikenal lagi oleh masyarakat Sumut karena memang Cabor tinju ini salah satu yang paling payah mencari atlitnya.
Perlu disampaikan, jika sekarang Sumut mempunyai kekuatan 23 atlet dari 20 kelas. Ini bisa dibilang 80 persen atlit berasal dari keluarga marginal (sangat susah). Maka dengan ini harus konsen metetapkan target mau tak mau dan suka atau tidak suka seluruh pengurus dan pelatih Cabor tinju Provinsi Sumut harus memberikan pembinaan kepada para atlet dengan penuh disiplin dan dengan benar-benar serius.
"Itu sudah kita lakukan dengan kerja sama dengan Pangdam melalui Peralatan Komando Daerah Militer (Paldam) I/Bukit Barisan. Ini sangat intens dan bisa dilihat juga di mana mereka yang fasilitasi kita disini dan mereka juga yang jadi pengawas latihan bahkan 24 jam mereka mendampingi kita," tambahkan nya.
Dari Paldam mereka menempatkan personel untuk mendampingi atlit untuk mendisiplinkan jadwal dan yang lainnya. Ada beberapa hal yang juga perlu disampaikan mengingat tidak ada prestasi tanpa pembinaan dan dapat dipastikan jika tanpa pembinaan prestasi itu nonsen.
Sebagai Ketua Cabor Sabam Manalu dan pengurus sudah berupaya walaupun program Pemusatan Pelatihan Daerah (Pelatda) PON tahun 2024 itu belum ada dari Pemerintah. "Kita sudah mulai Pelatda PON Setahun yang lalu dan ini sudah jalan 2 tahun karena memang target kita tinggi," ungkapnya.
Diterangkan Sabam, sepanjang PON Sumut baru pernah mendapatkan 2 medali, tetapi untuk PON ke-XXI target Cabor tinju Sumut menargetkan meraih 10 medali emas dan seluruh atlit mendapatkan medali baik perunggu maupun perak.
Kalau progres sampai sekarang cukup bagus, jika ditelaah sejak tahun 2012 atlit binaan tidak pernah mendapatkan emas di kejuaraan nasional (Kejurnas), tetapi pada Kejurnas 2022 kemarin atlit Sumut telah mengukir prestasi dengan meraih juara umum. Dari 19 atlet yang ikut bertanding 13 atlit masuk ke final dan ada 16 atlit mendapatkan medali yakni; 7 medali emas, 6 medali perak dan 3 medali perunggu.
"Target kita kan 10 medali emas, dimana atlit kita yang masuk final kemarin itu kita genjot lagi supaya lebih maksimal, kita berharap nanti di PON XXI ada 14 atau 16 yang masuk final dan dari sini diharapkan akan ada 10 atlit mendapatkan medali emas. Di samping itu semua atlit kita juga masuk semi-final artinya mendapatkan medali walaupun perunggu dan perak. Itu target kita mudah-mudahan berhasil," imbuhnya.
Dalam kesempatan ini Sabam Manalu menyampaikan harapannya kepada Pemprov Sumut dapat memperhatikan mana cabor-cabor yang berprioritas. Diketahui kalau di Sumut ada sebanyak 62-64 Cabor, tetapi Pemprov bisalah melihat mana yang punya target.
Sabam Manalu tidak mau mengatakan kalau Cabor lain itu tidak ada persiapan tetapi untuk bersaing secara nasional Sabam meminta Pemprovsu lebih berkonsentrasi kepada Cabor yang lebih potensial menyumbangkan medali.
"Saya mengasih contohlah, seperti bulu tangkis bagaimana kita melawan pulau Jawa, Bola Volley mereka liganya jelas begitu juga dengan atlit penyelam dan cabor-cabor beregu lainnya, itukan sangat berat. Mudah-mudahan semua cabor itu kita bisa mendapatkan medali tetapi yang jelas kami berharap dari Cabor tinju diperhatikan benar-benar dan diberikan fasilitas. Kita lihat ini sekarang inikan sepertinya lembaga usaha BUMN dan BUMD dan perusahan yang ada disini masih tutup mata dan tidak perduli," ujarnya.
Sabam menyesalkan sikap dari pengusaha-pengusaha yang ada di Sumut yang tidak pernah memberikan perhatian seperti contoh tempat diklat Cabor tinju itu ada di kawasan Industri Medan tetapi satupun perusahan yang ada di KIM itu tidak memberikan perhatian.
Sebagai Ketua Pengprov Pertina Sumut Sabam Manalu merasa prihatin dan kecewa karena banyak dari mereka tidak memiliki keperdulian dengan prestasi atlit olahraga yang ada di Sumut dan hendaknya ini menjadi catatan.
"Okelah mereka berinvestasi di Sumut sehingga rakyat Sumut bisa bekerja dan ekonomi Sumut bisa bangkit tetapi dapat dibayangkan ada 70 tahun lamanya sejak tahun 1954 baru PON ini kembali diadakan lagi di Sumut, masak untuk hal yang seperti itu mereka tidak bisa menyisihkan nya, sementara kita tahu ada dana CSR dan lainnya. Kalau dipikir-pikir, atlit tinju kita hanya 23 orang ditambah pelatih ada 12 sehingga hanya ada sekitar 35 orang disini padahal ada 700 lebih perusahaan yang beraktivitas disitu, apa susahnya untuk membantu, " pungkasnya. (ril)
