
LANGKAT | buser-investigasi.com
Keberadaan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Kafiyah ternyata tidak ada karena hanya merupakan Ilustrasi saja untuk kebutuhan pembuatan konten video 'Imam Sholat Perempuan' oleh Padepokan Sendang Sejagat yang viral kemarin. Hal itu terungkap dalam pertemuan antara pihak pemerintah dengan Padepokan Sendang Sejagat di Kantor MUI Kab. Langkat, Selasa (4/7) siang.
Dalam pertemuan itu, Kapolres Langkat, AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang SIK SH.MH menjelaskan hasil penelusuran dilapangan dapat disimpulkan Pondok Pesantren Al Kafiyah itu tidak ada. Karena merupakan ilustrasi dari konten yang dibuat oleh Padepokan Sendang Sejagat.
"Pesantren Al Kafiyah itu hanya ilustrasi untuk kepentingan pembuatan film konten dan kegiatan dalam film tersebut hanya akting belaka," sebutnya.
Beliau berharap masyarakat tidak terprovokasi terkait masalah ini dan pihak kepolisian akan terus mendalami permasalahan ini. "Kita akan menangani secara profesional terkait laporan Ketua MUI maupun laporan dari pihak Mas Karyo selaku pimpinan Padepokan Sendang Sejagat," ujarnya.
Sementara itu, Pimpinan Padepokan Sendang Sejagad, Sunaryo alias Maz Karyo mengaku video Itu hanyalah sebuah konten dan hiburan, itu tidak nyata. "Alur dari video yang kami buat adalah film sebagai edukasi ke masyarakat bahwa jangan gampang percaya dengan pondok pesantren yang ajarannya sesat," kilahnya.
Kata dia, dalam video yang dipotong ini sebenarnya menceritakan sekolompok orang kena gendam karena ingin membubarkan ponpes yang ajarannya sesat. Namun karena lawan mereka sakti, maka pihaknya menjadi korban gendam. "Kemudian tanpa kami sadari kami melaksanakan sholat dengan imam perempuan, sampai kami sadar dari gendam tersebut," katanya.
"Kami memohon maaf atas kericuhan yang sudah terjadi, mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran bagi kami atas keteledoran kami. Kami juga mohon bimbingan dari MUI Kab. Langkat agar kami bisa mendapat ilmu agama yang lebih baik lagi," pintanya. (can)