-->

Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Sebut Non Pribumi Akan Kuasai Medan, Aulia Rachman Contoh Anies Baswedan?

Gimson Sitanggang, SE
Sabtu, 15 April 2023, 00:19 WIB Last Updated 2023-04-14T17:19:43Z
Wakil Wali Aulia Rachman bersama Anies Baswedan

MEDAN | buser-investigasi.com


Wakil Wali Aulia Rachman menjelaskan maksud ucapannya 20 tahun lagi  Kota Medan dipenuhi warga non pribumi, Kamis (13/4). 


Dijelaskan Aulia, kata Non Pribumi yang ia maksud memiliki makna jiwa nasionalis.  Aulia menegaskan tidak ada maksud mengarah untuk menolak warga non pribumi masuk ke Kota Medan.


"Pribumi dan non pribumi itu bahasa yang kita buat untuk menghidupkan sebuah jiwa nasionalis kepada warga Indonesia khususnya  warga Medan," jelasnya, saat dikonfirmasi usai dirinya menghadiri kegiatan safari ramadan di Kecamatan Medan Timur malam ini.


Diterangkan Aulia,  masyarakatlah yang salah mengartikan makna kalimat tersebut. "Jika ada warga yang mengartikan Non Pribumi memiliki golongan, berarti mereka yang memisahkan kita," jelasnya.


Dikatakan Aulia, sejauh ini dalam UU Nomor 26 Tahun 1998 sudah tidak ada lagi bahasa non pribumi maupun pribumi.


"Makna non pribumi adalah asing. Inilah kita buat seluruh warga Kota Medan merasa dirinya untuk membuat satu jiwa, yakni nasionalis terhadap pribumi kita dan lebih memproteksi kota kita. Itu maknanya," jelasnya.


Aulia menjelaskan, seluruh warga negara Indonesia sudah disetarakan. "Kita saat ini sudah disetarakan. Itu terbukti ada beragam hari besar di Indonesia," jelasnya.


Misalnya hari besar masyarakat Tionghoa dijelaskan Aulia sudah ada di Kota Medan.


"Inilah yang dimaksud sudah setara. Jadi kenapa orang membuat multitafsir kalimat tersebut. Hingga membuat pecah belah akan kalimat yang saya maksud (non pribumi) itu," terangnya.


Seharusnya, dikatakan Aulia mereka (yang mendeskripsikan kalimat non pribumi dengan negatif) memberi support kepada masyarakat agar menanamkan sikap nasionalis dalam dirinya. "Terkhusus Kota Medan, agar mereka (warga Medan) menguasai kotanya," jelasnya.


Ditegaskan Aulia tujuannya, agar tidak ada warga non pribumi yang bisa mengasingkan tempat kelahiran mereka.


"Warga Indonesia tidak ada lagi bahasa pribumi dan non pribumi. Sudah disahkan oleh pemerintah pusat tahun 1998," jelasnya.


Aulia mengatakan, pihaknya hanya ingin memicu warga Indonesia agar cinta dengan NKRI.


"Ayo kita cintai NKRI, jangan dikuasai oleh orang asing. karena jika orang asing yang akan mendesain negara kita, otomatis itu akan berat sebelah. Kita harus memikirkan anak cucu kita ke depan," tegasnya.


Untuk itu Aulia meminta agar makna bahas 'Non Pribumi' untuk tidak disalah artikan.


"Jadi mohon dimaknai bahasa tersebut dengan bijak dan analisa yang jauh jangan yang dangkal, membuat pecah belah antar masyarakat," ucapnya.


Saat ini, diterangkan Aulia,  Investasi  dari orang luar di Kota Medan sangat kuat. "Inflasi sangat kencang, investasi sangat kuat berdatangan. Kita tidak tau negara mana yang kuat mensuporting kita. Mereka pasti akan menguasai wilayah-wilayah yang notabennya perputaran ekonomi kota yang bagus," ucapnya.


Untuk itu besar kemungkinan, warga Indonesia akan tergantikan. "Kita semua akan tersisihkan, jika warga non pribumi menguasai kita. Mau itu agamanya islam, kristen dan lain-lain ataupun warna kulit kita berbeda. Dalam KTP kita itu semua sama warga  Indonesia. Dan ini akan hilang jika kita tidak memiliki sikap nasionalis terhadap negara kita," tukasnya.


Diberitakan sebelumnya, Warganet lagi dihebohkan dengan pernyataan Wakil Wali Aulia Rachman yang menyebutkan, 20 tahun ke depan Kota Medan akan dipenuhi warga Non Pribumi.  Hal itu diketahui dari beberapa sosial media instagram dan tiktok, Rabu (12/4).


Misalnya dari akun instagram pemberitaan sosial media di medan @warkopjurnalis. Dalam postingan itu dijelaskan, statement 20 Tahun lagi Kota Medan dipenuhi warga Non Pribumi, disampaikan Aulia pada saat menghadiri kegiatan buka bersama oleh Asahan Kampungku Community, di Cafe dan Resto d'kuliner Asahan Jalan Sutan Makmur Al-Rasyid, Medan, Minggu (9/4/2023) lalu. 


Kegiatan itu juga dihadiri tokoh-tokoh agama dan petuah dari Kabupaten Asahan. Dimana saat itu Aulia sedang bercerita soal tata kelola keuangan daerah dan peradaban.


"Saya lihat saat ini, kita sudah masuk dalam era pemusnahan peradaban, pemusnahan peradaban ini jangan main-main kita anggap," kata Aulia Rachman.


Aulia menyebutkan, dia mempunyai analisa jika 20 tahun lagi, Kota Medan akan dipimpin oleh orang non pribumi. Hal itu dapat terjadi jika tidak ada gebrakan untuk mengantisipasi hal tersebut.


"Saya punya analisa, Medan ini 20 tahun yang akan datang kalau kita tidak menciptakan satu gebrakan baru, akan dikuasai oleh non pribumi untuk menjadi Wali Kota Medan, kita bisa lihat, ini yang saya analisa," sebutnya.


Aulia menjelaskan, analisa itu muncul karena Kota Medan merupakan kota yang multietnis. Saat ini menurut Aulia, tiga unsur pemusnahan peradaban tersebut sudah berjalan, yakni unsur keluarga, unsur pendidikan dan unsur tokoh.


Wakil DPRD Medan Rajuddin Sagala mengatakan ucapan Aulia Rachman tidak ada mengandung kalimat negatif. Perkataan Wakil Wali Kota Medan tentang non pribumi, menurut Rajuddin, hal yang wajar dilontarkan dan itu sebagai bentuk kekhawatiran Aulia sebagai pemimpin kedua di Kota Medan. 


"Saya rasa tidak ada kata-kata negatif di sana. Sebab sekarang pun sudah ada 7 persen warga non pribumi yang tinggal di Kota Medan," jelasnya. 


Rajuddin menjelaskan ucapan waspadai non pribumi tidak bisa diartikan negatif. 


"Kita tanya dulu seharusnya apa maksud beliau (Aulia) mengatakan itu. Pastinya Pak Wakil punya data yang konkret dan semua boleh berpendapat," terangnya.


Menurut Rajuddin tidak ada kata-kata Wakil Wali Kota yang bermakna diskriminatif. 


"Waspada bukan berati menolak, tetapi lebih ke himbauan ke Warga Medan agar tidak menganggap sepele persoalan tersebut," jelasnya. (tbn)

Komentar

Tampilkan

  • Sebut Non Pribumi Akan Kuasai Medan, Aulia Rachman Contoh Anies Baswedan?
  • 0

Terkini

Topik Populer