![]() |
| Sekolah Gratis Era Gubernur Bobby: Asa Menggapai Cita-Cita Anak Bangsa |
MEDAN | buser-investigasi.com
"Kita kawal dan wajib sukses". Kalimat itu langsung terucap dari tokoh pemuda Sumut asal Nias Barat, Stefanus Verona Gulo. Dengan rasa optimisme, dia mengaku bangga dengan program unggulan bersekolah gratis (PUBG) ala Gubernur Bobby Nasution yang tahun 2026 akan dimulai dari Kepulauan Nias.
Bagi generasi di Sumatera Utara, khususnya Kepulauan Nias, sekolah gratis bagi SMA/SMK bisa jadi 'barang mewah'. Terlebih di tengah paceklik efisiensi anggaran. Sekolah gratis di Nias bagaikan secercah harapan menggapai cita-cita generasi pulau terluar di Sumatera Utara itu.
Nada lantang diungkap Stefanus, yang aktif sebagai Wakil Bendahara KNPI Sumatera Utara.
"Ini harus kita kawal dan wajib kami sukseskan. Sebagai putra Nias, kami bangga karena Gubernur Sumut memberi perhatian kepada kami. Karena kami juga layak mewujudkan mimpi-mimpi kami," tutur Stefanus, Jumat 21/11/2025 di salahsatu gerai kopi di Medan.
Bukan berniat menjilat kekuasaan, kader GMKI Medan itu bukan tanpa alasan mengemukakan pendapatnya. Sebab sekolah gratis di Sumut yang dimulai dari Nias diyakini mampu mengikis mata rantai angka putus sekolah di Kepulauan Nias.
Memang, banyak faktor menyebabkan angka putus sekolah. Contohnya di Kabupaten Nias.
Data akhir 2024 di Kabupaten Nias, faktor penyebabnya adalah kondisi kemantapan infrastruktur jalan menuju fasilitas pendidikan, jaringan kelistrikan. Selai itu sarana prasarana pendidikan yang tidak memadai di daerah terpencil dan terisolir serta kompetensi dan kualifikasi guru yang rendah, juga tingginya angka kemiskinan dan ketimpangan ekonomi.
Artinya dari 150 ribu penduduk Kabupaten Nias hanya rata-rata tamat SD. Ini menjadi indikator yang sangat mencolok sehingga kabupaten Nias ini mendapat label daerah tertinggal.
"Maka itu, sebelum menetapkan program sekolah gratis, Gubernur terlebih dulu memudahkan aksesibilitas ke sarana pendidikan. Kami menilai ini langkah visioner dari seorang Bobby Nasution. Sebelumnya belum pernah terjadi," ujar Stefanus.
Awal tahun depan, lebih dari 41 ribu siswa SMA/SMK di Nias tak perlu lagi memikirkan bagaimana membayar SPP-yang tidak hanya membebani orangtua, tapi juga mengganggu psikologis siswa.
Gubernur Sumut Bobby Nasution sudah membuat program unggulan bersekolah gratis (PUBG), yang dimulai dari Kepulauan Nias karena wilayah yang sarat tantangan geografis yang ekstrem serta keterbatasan fasilitas pendidikan.
"Pendidikan adalah senjata paling ampuh dalam memingkatkan kualitas hidup ataupun meningkatkan sumber daya manusianya," pungkas Stefanus mengakhiri.
Sebelumnya, Kadisdik Sumut Alexander Sinulingga mengemukakan, selain zona Kepulauan Nias yang dimulai tahun 2026, program PUBG Gubernur Bobby juga menargetkan zona lainnya di Sumut.
Yakni zona Pantai Barat pada tahun 2027, zona dataran tinggi tahun 2028 serta zona Pantai Timur ditargetkan rampung pada tahun 2029.
Kata Alexander, Alokasi PUBG diberikan bagi siswa jenjang SMA, SMK dan SLB negeri. Pembiayaan program ini sepenuhnya bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Utara. Perhitungan anggaran telah dilakukan secara matang sehingga tidak menimbulkan pemborosan serta tepat guna dan sasaran. (*)


