
![]() |
Tulisan Aksara Karo Mengantar Tara Amalya Menjadi Winner Duta Pendidikan Menulis Sumatera Utara 2025 |
MEDAN | Buser-investigasi.com
Goresan tulisan yang berjudul " Bisakah Warisan Tertulis Suku Karo Bertahan Di Masa Kini ?" sebuah karya Tara Amalya yang menceritakan Sebuah Daerah dibalik pegunungan Sumatera Utara yang mempunyai kekayaan adat dan budaya suku Karo, yang bukan hanya tarian, lagu, upacara adat, tetapi Tara Amalya mengungkapkan ada juga bentuk tulisan yakni " Aksara Karo", Tara meyakini Aksara bukan sekedar huruf tapi jendela menuju sejarah, filosofi dan indentitas masyarakat Karo.
Keberanian Tara Amalya (23) menulis, memaparkan, dan menyuarakan lantang membawa dia menjadi Winner Duta Pendidikan Menulis di Grand Final Duta Menulis Sumatera Utara 2025.
Perlombaan Grand Final ini berlangsung dengan memulai beberapa tahap dan akhirnya diumumkan,Minggu (21/09/2025) di Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Jalan Wiliem Iskandar No 9 Medan Sumatera Utara.
![]() |
Tulisan Aksara Karo Mengantar Tara Amalya Menjadi Winner Duta Pendidikan Menulis Sumatera Utara 2025 |
Dalam Grand Final Duta Menulis ini ada 6 (enam) katagori Juara, Tara Amalya keluar sebagai Winner Duta Pendidikan Menulis Sumatera Utara 2025.
Tara Amalya Putri dari pasangan Bapak Hermadi dan Ibu Beby Sri Dewi ini mempunyai karakter yang kuat, seorang generasi muda yang berpotensial dan mempunyai kepedulian dalam menggali budaya yang hampir terkikis.
Dengan menyuarakan melalui tulisan, karena Tara meyakini " Satu Tulisan Kecil Bisa Membawa Dampak Besar", bukan hanya itu Gadis cantik ini juga bertekad ingin menyuarakan tentang Suku Karo dan Budayanya.
Tara seorang Mahasiswi Universitas Medan ( UNIMED) ini mengakui sangat cinta akan Budaya Suku Karo dan ingin sekali menyampaikan agar masyarakat tau, Budaya Karo itu juga unik dalam literasi."Ujarnya.
Saat ditanya oleh Media ,Minggu (28/09/2025),bagaimana perjalanan selama mengikuti dan persiapan Grand Final Duta Menulis Sumatera Utara ini, Tara Amalya mengatakan berusaha untuk tersenyum namun kerja keras dan berdoa dan menuai asa, karena menjadi finalis bukan hanya soal kompetisi, tapi juga tentang keberanian untuk berdiri, berbicara, dan menulis demi literasi negeri.
Tulisan Tara Amalya menceritakan sebuah budaya suku Karo dan menceritakan pentingnya dan nilai nilai dari aksara Karo, namun Tara juga mempertanyakan sampai kapan bertahan dan tentang kepedulian generasi muda.
Erianto Perangin-Angin mengucapkan "Selamat ya Tara, atas prestasi yang kamu raih dan sudah mewakili Kalak Karo, bangga dan tetap semangat, jangan lelah dalam goresan goresan, suara untuk sebuah perjuangan, kamu juga harus bisa membakar semangat generasi muda lainnya, agar peduli adat dan budaya Karo ."Pungkasnya. (Tina)