![]() |
| Rumah Mewah Ahmad Sahroni Dijarah Massa |
MEDAN | buser-investigasi.com
Sejumlah rumah pejabat di Indonesia habis dirusak dan dijarah massa pada Sabtu (31/8). Kekesalan massa itu dipicu dari kemuakan masyarakat akan pengadaan tunjangan rumah untuk DPR RI senilai Rp50 juta perbulan.
Terlebih tunjangan ini ternyata sudah diberikan selama 10 bulan terakhir tanpa diketahui masyarakat. Ditambah ketika dikritik, jawaban sejumlah anggota DPR RI seperti Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach cenderung reaksioner.
Puncaknya masyarakat pun marah dan menggeruduk rumah sejumlah pejabat di Indonesia dan menjarahnya.
Rumah Ahmad Sahroni
Ahmad Sahroni adalah seorang Wakil Ketua Komisi III DPR RI. Pengusaha distribusi bahan bakar minyak (BBM) itu sudah menjadi anggota DPR RI sejak tahun 2014. Artinya sudah lebih dari 10 tahun Ahmad Sahroni menjadi wakil rakyat.
Meski sudah satu dekade menjadi wakil rakyat, Ahmad Sahroni ternyata tidak peka dengan kritik masyarakat terhadap anggota DPR RI.
![]() |
| Rumah Mewah Ahmad Sahroni Dijarah Massa |
Bukannya evaluasi diri, Ahmad Sahroni justru terkesan menantang rakyat saat dikritik soal tunjangan rumah Rp50 juta perbulan untuk DPR RI.
Puncaknya massa mendatangi rumah Ahmad Sahroni di Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Sabtu sore (30/8).
Ketika itu masyarakat membabi buta menghancurkan mobil mewah Sahroni hingga merusak properti mewah miliknya. Bahkan massa juga menjarah rumah Sahroni mulai dari handphone, televisi, mesin cuci, hingga patung Iron Man seharga ratusan juta tidak luput dijarah massa.
Bahkan penjarahan tersebut banyak disiarkan langsung oleh warga di sejumlah platform media sosial.
Rumah Eko Patrio
Setelah penjarahan rumah Ahmad Sahroni tersebar, doksing pun terus berlanjut terhadap pejabat-pejabat yang kerap flexing di media sosial.
Doksing, adalah sebuah tindakan berbasis internet untuk meneliti dan menyebarluaskan informasi pribadi secara publik terhadap seseorang individu atau organisasi.
Meski Eko Patrio sudah meminta maaf usai rumah Sahroni digeruduk massa, hal itu tidak meredam amarah warga. Warga pun kemudian berramai-ramai menghampiri rumah politisi PAN tersebut.
Rumah yang memiliki nilai Rp150 miliar yang ada di kawasan elit Kuningan, Jakarta Selatan tak luput dari penjarahan warga.
Rumah Uya Kuya
Tidak berselang lama dari penggerudukan rumah Eko Patrio, rumah Uya Kuya yang juga anggota DPR RI menjadi sasaran berikutnya.
Rumah Uya Kuya yang terletak di Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur digeruduk pada Sabtu malam (30/8) tadi.
Sama seperti Eko Patrio, permohonan maaf Uya Kuya nampaknya tidak bisa menahan kemarahan warga.
Bahkan Uya Kuya juga mengaku harus kehilangan sejumlah kucing mahalnya yang ikut dibawa warga.
Uya Kuya pun mengaku sudah ikhlas dengan penjarahan tersebut. Meski kabarnya Polisi menangkap tujuh warga yang menjarah rumah Uya Kuya.
Sahroni dan Nafa Urbach Dinonaktifkan
Dua Anggota DPR RI, Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dinonaktifkan oleh Partai NasDem. Penonaktifkan itu buntut ucapan keduanya yang dianggap mencederai perasaan rakyat.
Dilansir detikNews, keputusan itu diketahui dari siaran pers Partai NasDem yang ditandatangani Ketum NasDem Surya Paloh dan Sekjen NasDem Hermawi Taslim. Surat itu dikeluarkan hari ini, Minggu (31/8).
"Bahwa atas pertimbangan hal-hal tersebut di atas dengan ini DPP Partai NasDem menyatakan terhitung sejak hari Senin, 1 September 2025, DPP Partai NasDem menonaktifkan saudara Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem," demikian isi surat itu.
Anggota DPR dari F-NasDem Charles Meikyansah membenarkan surat itu. Dia juga membenarkan isi surat penonaktifan Sahroni itu.
"Iya benar," ujar Charles yang juga Ketua DPP NasDem tersebut.
Sebelumnya NasDem sudah lebih dulu mencopot Ahmad Sahroni dari jabatan Wakil Ketua Komisi III DPR. Surat itu bernomor F.NasDem.758/DPR-RI/VIII/2025. Sahroni kemudian ditempatkan sebagai Anggota Komisi I DPR.
Sementara, Nafa Urbach merupakan Bendahara Fraksi NasDem di DPR RI. Dia duduk di Komisi IX DPR.
Digantikan
Anggota DPR Ahmad Sahroni diganti dari posisinya sebagai pimpinan Komisi III DPR. Pergantian yang dilakukan Fraksi Partai NasDem itu membuat Ahmad Sahroni tidak lagi menjadi Wakil Ketua Komisi III DPR.
Sahroni diganti dari pimpinan Komisi III DPR seperti surat yang beredar di kalangan wartawan, Jumat (29/8). Surat pergantian Sahroni itu bernomor F.NasDem.758/DPR-RI/VIII/2025.
Surat itu ditandatangani Ketua Fraksi Partai NasDem Viktor Bungtilu Laiskodat. Sahroni yang merupakan Sekretaris Fraksi Partai NasDem juga meneken surat itu.
Dalam surat itu, Sahroni diganti dari posisi Wakil Ketua Komisi III DPR. Dia kini menjabat sebagai anggota Komisi I DPR.
Posisi Wakil Ketua Komisi III DPR yang ditinggalkan Sahroni kini diisi oleh Rusdi Masse Mappasessu. Rusdi Masse sebelumnya menjabat sebagai anggota Komisi IV DPR.
Ketum NasDem
Hal itu diketahui dari siaran pers Partai NasDem yang ditandatangani Ketum NasDem Surya Paloh dan Sekjen NasDem Hermawi Taslim. Surat itu dikeluarkan hari ini, Minggu (31/8).
"Bahwa atas pertimbangan hal-hal tersebut di atas dengan ini DPP Partai NasDem menyatakan terhitung sejak hari Senin, 1 September 2025, DPP Partai NasDem menonaktifkan saudara Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem," demikian isi surat itu.
NasDem sebelumnya sudah lebih dulu mencopot Ahmad Sahroni dari jabatan Wakil Ketua Komisi III DPR. Surat itu bernomor F.NasDem.758/DPR-RI/VIII/2025. Sahroni kemudian ditempatkan sebagai Anggota Komisi I DPR.
Sementara, Nafa Urbach merupakan Bendahara Fraksi NasDem di DPR RI. Dia duduk di Komisi IX DPR.
Tuntut Ahmad Sahroni Dipecat
Sebelumnya aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di depan NasDem Tower, Jakarta Pusat, memblokade total Jalan RP Soeroso pada Sabtu (30/8).
Selain memblokade jalan, massa HMI juga membakar ban sebagai bentuk protes. Ahmad Sahroni sendiri merupakan kader Partai NasDem yang menjabat sebagai Bendahara Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Seperti dilansir Detik, sekira jam 18.00 WIB, kendaraan roda dua dan roda empat tidak dapat melintasi area tersebut. Sejumlah petugas keamanan, termasuk Babinsa, tampak berjaga-jaga di sekitar lokasi.
Salah seorang orator aksi menyampaikan tuntutan utama mereka, yaitu meminta Partai NasDem untuk memecat Ahmad Sahroni dari keanggotaan partai. "Kalau Ahmad Sahroni tidak dipecat Partai NasDem, maka bubarkan Partai NasDem. Karena dia telah mengacak-acak republik ini," seru orator tersebut.(dts/wtk/bbs)

