
![]() |
Disekap Satu Malam, Siswi SMA Babakbelur Dipukuli di Kos-kosan |
MEDAN | buser-investigasi.com
Seorang siswi SMA berhasil lolos dari penyekapan. Ia mengaku satu malam disekap kenalannya di kos-kosan di kawasan Pancing Kota Medan. Dengan wajah penuh lembam, remaja berusia 17 tahun itu melawan dari percobaan pemerkosaan.
Pelaku diketahui bernama M Rio (24), pria asal Aceh yang mengaku bernama Putra saat berkenalan dengan korban melalui aplikasi pertemanan.
Ibu korban, YA (41), menjelaskan bahwa putrinya dijemput pelaku, Senin malam (18/8) setelah Salat Isya. “Anak saya dijemput di depan gang rumah, lalu dibawa ke kos-kosan. Di situ dia disekap satu malam dan mau diperkosa,” kata YA saat ditemui di RSUD Pirngadi, Kamis (21/8).
Mengetahui akan diperkosa, SY berusaha melawan. Namun pelaku memukulinya hingga lebam dan bahkan mengancam akan membunuhnya dengan gunting. “Karena melawan, dia hampir dibunuh pakai gunting,” ujar YA.
SY yang merupakan anak sulung dari tiga bersaudara akhirnya berhasil keluar dari kos-kosan setelah memohon kepada Rio. Selasa (19/8) sore, ia diantar pulang dalam kondisi penuh luka lebam.
“Begitu sampai rumah, neneknya ribut melihat wajah anak saya penuh biru-biru. Saya datang dan mengajak melapor ke polisi, tapi anak saya ketakutan,” tutur YA.
Penangkapan terhadap Rio dilakukan dengan cara memancingnya menggunakan akun perempuan lain di aplikasi serupa. Seorang wanita mengajak Rio berkenalan dan sepakat bertemu di Jalan Selamat, Rabu malam (20/8).
“Anak saya sempat dirawat semalam di rumah. Kami juga bawa ke rumah sakit, tapi tidak bisa ditanggung BPJS. Lalu kami pancing pelaku pakai cewek. Sekira jam 22.00 WIB, dia kami tangkap,” ucap YA.
Saat ditangkap, Rio sempat melawan dan tidak mengakui perbuatannya. Warga sekitar yang emosi kemudian menghakiminya hingga babak belur sebelum akhirnya diserahkan ke Polrestabes Medan.
“Dia melawan, jadi dipukuli warga. Setelah itu kami bawa ke polres bersama keretanya,” kata YA.
Hingga kini pihak keluarga masih menunggu hasil visum dari RSUD Pirngadi untuk memastikan apakah korban benar-benar belum sempat disetubuhi pelaku. “Katanya memang belum sempat, tapi kita tunggu hasil visum biar jelas,” kata YA.
Anak Mantan Polisi
SY korban penganiayaan ternyata anak mantan personel polri. Itu diungkapkan ibu kandungnya, YA, (41) saat ditemui di RSUD Pirngadi, Kamis (21/8).
"Mantan suami saya dulu polisi. Terakhir tugas di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) berpangkat Bripka. Meninggal hampir tujuh tahun lalu karena sakit," ucapnya.
Sejak kecil, SY tinggal bersama neneknya di Kelurahan Menteng Kecamatan Medan Denai. Sementara YA tinggal berbeda rumah semenjak kematian suaminya. "Saya beda rumah. Jadi anak saya ini tinggal sama neneknya," tuturnya.
Pasca kejadian itu, lanjut YA, hingga kini pihaknya masih menunggu hasil visum dari RSUD Pirngadi. Sementara Rio kini telah diserahkan ke Polrestabes Medan.
"Kami masih nunggu visum keluar. Kondisi anak saya masih dirawat dan mengalami Lebam-lebam. Pelaku sudah di polrestabes," ujar YA.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Bayu Putro Wijayanto ketika dikonfirmasi belum memberikan jawaban.(mis)