
![]() |
“Jangan Jual Buruh!” Peringatan Tegas Ketua Umum KSBSI dalam Pelantikan Pengurus DIY |
Sleman | Buser-investigasi.com
Di tengah sorotan tajam terhadap lemahnya posisi buruh di era fleksibilisasi kerja dan tekanan globalisasi, Ketua Umum Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), Johannes Dartha Pakpahan, S.H., M.A., menyampaikan peringatan keras saat melantik pengurus KSBSI Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (30/6/2025).
"Jangan pernah jual buruh di hadapan pemerintah maupun Apindo. Jika itu kalian lakukan, KSBSI akan kejar ke mana pun kalian pergi,” ujar Pakpahan di hadapan para undangan dan pengurus baru.
Pernyataan ini menjadi sorotan, mengingat banyaknya kasus “kompromi” antara oknum serikat dan pengusaha, yang merugikan hak-hak pekerja di berbagai sektor industri.
Pakpahan juga mengingatkan bahwa nasib buruh bukan alat tawar-menawar politik maupun ekonomi. Ia menegaskan, tugas pengurus adalah memperjuangkan keadilan sosial dan kesejahteraan pekerja sebagai jalan membangun ekonomi bangsa.
Sementara itu, Ketua Korwil KSBSI DIY, Dani Eko Wiyono, dalam pidatonya menyinggung realitas gelap yang dihadapi buruh hari ini-dari tekanan upah rendah hingga ancaman hilangnya jaminan sosial.
![]() |
“Jangan Jual Buruh!” Peringatan Tegas Ketua Umum KSBSI dalam Pelantikan Pengurus DIY |
"Tanpa serikat yang kuat dan bersih, buruh akan terus menjadi korban. Banyak hak dipangkas dengan dalih efisiensi,” tegasnya.
Dani menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas internal serikat. Menurutnya, KSBSI harus menjadi organisasi yang dipercaya anggotanya, bukan alat elite serikat untuk melanggengkan kepentingan tertentu.
Setelah pelantikan, digelar pelatihan dasar buruh KSBSI 2025 yang membahas UU Ketenagakerjaan, strategi advokasi, aplikasi JMO, hingga sejarah pergerakan buruh nasional-sebuah langkah penting agar kader SBSI tak hanya loyal, tapi juga paham hak dan strategi perjuangan.
Acara turut dihadiri Bupati Sleman H. Harda Kiswaya, aparat Polda DIY, perwakilan Disnaker, BPJS, Apindo, serta ormas dan element masyarakat sipil seperti, Merkids, Trengginas Merah Putih, LPKSM-YPK-RM-RI, FKJR dan Paksi Katon, (RA)