
![]() |
Makam Keramat Kuda, yang berada di Jalan Datuk Keramat Tualang Puso, Desa Amplas. |
Deli Serdang | buser-investigasi.com
Di Deli Serdang, Sumatera Utara, terdapat sebuah makam yang dikeramatkan. Makam itu disebut Keramat Kuda, yang berada di Jalan Datuk Keramat Tualang Puso, Desa Amplas.
Untuk sampai di lokasi ini, kita harus sedikit naik area perbukitan. Lokasi makam ditandai dengan pohon yang paling besar di wilayah itu.
Warga setempat menjadikan lokasi ini sebagai tempat keramat, dan percaya jika makam ini dipenuhi hal-hal mistis. Bahkan, ada warga yang mengaku mengalami hal mistis di lokasi ini.
Makam yang berada di lokasi ini merupakan tempat Datuk Alang Tualang Puso Syekh Abdullah dikuburkan. Syekh Abdullah ini dipercaya sebagai salah satu pembawa agama Islam di Sumatera Utara.
"Makam ini kan makam tokoh agama, membawa Islam, ini perjalanannya sama dengan Syekh Mahmud, yang di Barus (Tapanuli Tengah). Mereka sahabatan. Di sini makam Syekh Abdullah," kata penjaga makam, Syahrial, beberapa waktu yang lalu.
Syahrial menyebut banyak yang datang ke lokasi makam untuk berziarah. Bahkan, ada yang melakukan pesugihan karena percaya makam ini menyimpan banyak hal gaib sehingga mereka mencari peruntungan.
"Kadang ada yang menyalah, saya di sini nasihati, ziarah aja jangan macam-macam. Tapi ada aja yang menyalah, macam pemujaan, mencari harta karun, mencari benda-benda gaib, digunakan yang untuk yang salah ya. Ada juga yang untuk perjudian, jimat. Di sini yang diambil mereka macam-macam, tanah, batu, mustika-mustika. Ada yang katanya paranormal juga kemari, mencari kekuatan dan mengetes, dari luar dia kebal sampai di sini tak ada," ucap Syahrial.
Makam Dulunya Benteng Kerajaan
Menurut Syahrial, yang dia ketahui dulunya lokasi makam ini merupakan satu benteng kerjaan, Raja saat itu merupakan murid dari Syekh Abdullah. Raja ini memiliki tujuh orang panglima sebagai pengawalnya, salah satunya Panglima Denai yang kini menjadi salah satu jalan di Kota Medan.
Syahrial mengatakan, Panglima Denai ini tidak diketahui akhir riwayatnya. Namun, ucap Syahrial, warga di sekitar lokasi sering mendengar suara kaki kuda, yang disebut dari kuda yang ditunggangi Panglima Denai. Ada juga warga yang mengaku pernah melihat kuda terbang di sekitar lokasi.
"Ada tujuh panglima itu. Di sini empat panglima itu dikubur, tapi Panglima Denai ini raib. Yang saya bilang tujuh panglima tadi juga berkuda tunggangan. Masyarakat sering terdengar suara kuda, tapi kudanya tak ada, masyarakat sering terlihat kuda terbang, dari pengalaman saya juga ada," ucap Syahrial.
Selain suara kuda, cerita Syahrial, warga sekitar juga pernah melihat hal gaib yaitu seperti genderuwo. Hal ini bahkan membuat warga yang melihatnya sakit.
"Kuda itu yang baiknya, ada juga yang nggak. Jin besar, genderuwo besar. Warga sering kejumpaan juga, sampai sakit," jelas Syahrial.
Warga di sekitar lokasi, Ucok juga mengaku kerap melihat kejadian-kejadian gaib di wilayah itu. Ucok mengaku mendengarkan derap kuda itu pada Selasa atau Jumat kliwon.
"Ya memang begitu, kalau soal kuda kurasa memang semua warga tahu ya. Apalagi kalau udah Selasa dan Jumat Kliwon, itu sering terdengar," ucap Ucok.
Meski ada hal gaib di lokasi, Ucok mengaku tidak terlalu khawatir. Ucok pun berharap agar warga tetap beribadah agar tidak mengalami dampak negatif dari hal-hal gaib di wilayah itu.
"Kita kan berharap tidak berdampak ke kita, itu aja. Yang penting beribadah tetap," kata Ucok. (**)