 |
| Diduga anaknya jadi korban pencabulan berulang kali, RLS melapor ke Polres Dairi. Hal itu sesuai laporan polisi nomor LP/B/166/IV/2023/SPKT/Polres Dairi /Polda Sumatera Utara atas dugaan tindak pidana kejahatan perlindungan anak sesuai UU nomor 17 tahun 2016. Dalam laporan itu keluarga korban melaporkan MS (46). |
DAIRI | buser-investigasi.com
Diduga anaknya jadi korban pencabulan berulang kali, RLS melapor ke Polres Dairi. Hal itu sesuai laporan polisi nomor LP/B/166/IV/2023/SPKT/Polres Dairi /Polda Sumatera Utara atas dugaan tindak pidana kejahatan perlindungan anak sesuai UU nomor 17 tahun 2016. Dalam laporan itu keluarga korban melaporkan MS (46).
Ditemui wartawan di kediamannya, Senin (17/4/23), RLS didampingi keluarga lainnya menangis menceritakan apa yang dialami anaknya. “Anakku yang masih duduk di kelas VI SD Inpres di Kecamatan Parbuluan Dairi diduga menjadi korban pencabulan MS. Amang tahe, sadis kali bah,” katanya sambil menangis.
Keluarga juga sudah membawa korban untuk divisum di RSUD Sidikalang dan hasilnya diduga kehormatan sang anak sudah rusak. “Semogalah terduga pelaku secepatnya ditangkap polisi,” tambahnya.
Sementara itu korban sempat menceritakan kronologi kejadian pencabulan yang diduga dilakukan MS secara berulang kali terhadap dirinya.
Dengan berbicara sedikit lamban, dia mengakui dirinya sudah dicabuli MS sebanyak kurang lebih tujuh kali. Tetapi seingatnya, dirinya pertama kali dicabuli di belakang sekolah yang berdekatan dengan tempat tinggal MS sebanyak tiga kali. Lalu empat kali di belakang rumah korban yang berjarak kurang lebih 500 meter dari tempat tinggal terduga pelaku. Kejadiannya pun selalu siang hari.
Diutarakan korban, setiap dirinya dicabuli selalu diberikan uang dua ribuan dan diancam agar tidak memberitahukannya kepada orang. Terakhir pasca kejadian, korban menjadi objek bullyan atau ejekan teman sekolahnya karena isu tersebut sudah beredar semakin luas di lingkungan sekolah dan warga sekitar. Sebab sebelumnya teman sekolahnya ada yang melihat saat korban dicabuli MS di belakang sekolah.
Lalu informasi itu pun sampai ke orang tua dan keluarga korban. Kemudian MS dilaporkan oleh keluarga korban pada Minggu (16/4/23) ke Mapolres Dairi.
Kapolres Dairi AKBP Wahyudi Rahman melalui Kasat Reskrim AKP J Purba ketika dikonfirmasi, Senin (17/4) mengatakan akan menindaklanjuti laporan tersebut.
“Kalau memang laporan itu ada, pastinya akan kita proses. Maaf agak full kegiatan kami karena ada tamu dari Poldasu,” kata AKP Rismato J Purba. (*/msc)
