 |
| Sinar Ultaraviolet (UV) yang tinggi akan melanda sebahagian wilayah yang ada di Indonesia. Warga Sumatera Utara dihimbau untuk menghindari keterpaparan sinar matahari secara langsung dengan cara mengurangi keluar rumah pada saat matahari bersinar optimal. |
MEDAN | MEDIA 24 JAM
Sinar Ultaraviolet (UV) yang tinggi akan melanda sebahagian wilayah yang ada di Indonesia. Warga Sumatera Utara dihimbau untuk menghindari keterpaparan sinar matahari secara langsung dengan cara mengurangi keluar rumah pada saat matahari bersinar optimal.
Selain itu, disyarankan juga untuk banyak minum air putih dan mengkonsumsi buah-buahan, sayur, vitamin, makanan bergizi serta tetap selalu menggunakan payung atau sunscreen bila berada diluar rumah. Hal ini disampaikan oleh Kadis Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, dr Alwi Mujahit Hasibuan MKes saat dikonfirmasi, Rabu (26/4).
"Dihimbau kepada warga untuk menghindari keterpaparan sinar matahari secara langsung dengan cara; mengurangi keluar rumah pada saat matahari sedang bersinar optimal. Selanjutnya, banyak minum air putih, konsumsi buah, sayur, vitamin, makanan bergizi dan selalu menggunakan payung atau sunscreen, bila berada di luar rumah," ungkapnya.
Hasil pantauan wartawan dalam kunjungannya beberapa rumah-rumah penduduk tampak warga Sumatera Utara turut merasakan betapa panasnya permukaan Bumi ini, baik itu disiang hari saat beraktivitas diluar rumah maupun pada malam hari ketika berada dirumah. Tak jarang beberapa warga mengeluhkan tentang rasa kepanasan yang dialami sejak 2 minggu terakhir.
Bagi warga yang kediamannya dilengkapi Air Conditioner (AC) dan kipas angin mereka memgaku terpaksa harus mengaktifkannya selama 24 jam sebagai pendingin ruangan solusi mengatasi udara yang panas.
Berdasarkan prediksi Badan Metrologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang dikutip dari situs bmkg.go.id memaparkan mengenai iklim panas terik beberapa minggu terakhir disejumlah wilayah Indonesia akan mencapai kategori resiko bahaya sangat tinggi, hingga ekstrim.
Dalam penelusuran oleh BMKG ternyata penyebab panas tersebut diketahui dikarenakan dampak gelombang panas atau "heatwave" bahkan Semenjak pekan lalu hingga hari ini, hampir sebagian besar negara-negara di Asia Selatan masih terdampak gelombang panas atau "heatwave".
Badan Meteorologi di negara-negara Asia seperti Bangladesh, Myanmar, India, China, Thailand dan Laos telah melaporkan kejadian suhu panas lebih dari 40°C yang telah berlangsung beberapa hari belakangan dengan rekor-rekor baru suhu maksimum di wilayahnya.
Di Indonesia, suhu maksimum harian tercatat mencapai 37,2?C di stasiun pengamatan BMKG di Ciputat pada pekan lalu, meskipun secara umum suhu tertinggi yang tercatat di beberapa lokasi berada pada kisaran 34?C - 36?C hingga saat ini.
Badan Meteorologi Dunia (World Meteorological Organisation/WMO) menuliskan bahwa sinar matahari yang kurang akan memengaruhi mood kita dan juga meningkatkan ancaman kekurangan vitamin D. Namun jika menerima paparan sinar matahari yang berlebihan akan menimbulkan bahaya bagi kesehatan. (ok)
