
![]() |
Istri Tewas di Tikaman, Suami Bunuh Diri Lompat dari Fly Over |
MEDAN | buser-investigasi.com
Kematian seorang pengendara di fly over Jamin Ginting, dikaitkan atas temuan seorang ibu rumah tangga (IRT) yang tewas di kediaman nya. Korban mengalami luka tikaman. Dugaan itu pun kini masih dalam penyelidikan kepolisian dibalik tewasnya pasangan suami istri (pasutri) di dua lokasi berbeda.
Kapolsek Delitua Kompol Panggil Sarianto Simbolon, mengatakan pria berinisial DRT yang tewas usai lompat dari fly over Jamin Ginting menusuk istrinya hingga tewas.
Petugas mengecek kediaman DRT dan mendapati kondisi istri DRT, berinisial SG, sudah tewas dengan luka tusukan. Jenazah SG sudah dibawa ke RS Bhayangkara.
"Petugas saat ini masih akan melakukan penyelidikan terkait dua kasus tersebut," katanya.
Sementara menurut informasi, pasutri yang tewas tragis di dua lokasi berbeda, DRT dan SG diketahui merupakan pengusaha pegadaian.
![]() |
Istri Tewas di Tikaman, Suami Bunuh Diri Lompat dari Fly Over |
Keduanya tinggal di Komplek Nicoland Kecamatan Medan Johor, sekitar 4 bulan belakangan. Hal itu diungkapkan salah seorang kerabat keduanya berinisial S.
"Mereka tinggal di sini baru 4 bulan karena rumahnya masih direnovasi," ucap perempuan berinisial S itu, Jumat (11/7).
Dilanjutkannya, hingga kini teka-teki kematian keduanya masih tanda tanya. Pasalnya, warga yang tinggal di seputaran Komplek Nicoland mengaku tidak mendengar keributan sebelumnya di rumah bernomor B3 itu.
"Kami pun nggak tau, sebelah rumahnya aja nggak ada dengar ribut," tuturnya.
Pasutri itu diketahui memiliki dua anak yang kini berada di kediaman S. Sebelumnya, satu di rumah S dan satu di dalam rumah. Itu sebelum diketahui S tewas dan salah satu anak lainnya di dalam rumah.
"Anaknya satu sama kami, satu tadi di rumah sebelum kami tau kakak itu meninggal. Ini sekarang dua-duanya di rumah," ucapnya.
Lanjutnya, terungkapnya kematian SG bermula saat salah seorang pegawainya mendatangi kediaman mereka untuk memberitahukan jika Dedi mengalami kecelakaan. Namun saat di rumah, mereka menemukan jasad SG telah tewas.
"Karyawan mereka yang datang. Katanya Abang itu kecelakaan. Jadi mau diberitahu, rupanya di rumah kakak itu sudah meninggal," ujarnya.
Di Kediamamnan
Sementara warga perumahan Komplek Nicoland Jalan Jaya Tani Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, histeris adanya penemuan mayat seorang wanita tergeletak bersimbah darah di tempat tidur.
Peristiwa ini bermula, saat seorang perempuan yang ingin memberitahukan bahwasanya kakak iparnya DRT mengalami kecelakaan di fly over Jamin Ginting.
Pada saat, ingin memberikan kabar duka ke rumah kakaknya, ia malah menjadi histeris melihat kakak kandungnya (SG) sudah tergeletak tidak bernyawa di sebuah kamar, tempat tidur.
Terlihat di luar rumah SG tidak ada tanda-tanda barang berharga yang rusak.
Di rumah tersebut juga terparkir satu unit mobil Toyota Innova berwarna hitam yang berada di halaman teras.
Ia pun langsung memangil warga untuk membantu melihat kakak kandungnya.
Pada saat yang bersamaan pihak kepolisian juga mendatangi rumah seorang pria (Dedi Rispa Tarigan) yang tewas di flyover Jamin Ginting untuk dimintai keterangan dengan keluarga.
Petugas pun langsung bergegas melihat kondisi SG tersebut dengan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
Korban Pembunuhan
Kapolsek Deli Tua, Kompol P Simbolon membenarkan adanya pembunuhan terhadap seorang wanita di komplek Nicoland di Jalan Jaya Tani, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, Jumat (11/7)
"Kita belum bisa mengatakan kalau suaminya yang bunuh. Tapi saat kita datangi rumahnya untuk menginformasikan kematian suaminya, ternyata kita temukan istrinya sudah tidak bernyawa," kata Kapolsek Delitua Kompol P Simbolon, Jumat (11/7).
Menurutnya Simbolon, saat ditemukan, di tubuh SG ditemukan luka bekas senjata tajam. Kini, kedua jenazah pasutri itu berada di RS Bhayangkara guna kepentingan otopsi.
"Ada kita temukan luka bekas senjata tajam. Saat ini jenazah masih di bhayangkara. Untuk sementara masih itu dulu," pungkasnya.
Sementara itu, tetangga korban Julia mengungkapkan (SG) korban tidak ada berteriak minta tolong,
"Kami tidak mendengarkan adanya jeritan di dalam rumah ini, terus kami dengar kabar sudah meninggal aja korban di dalam kamar.
Julia mengungkapkan pasutri tersebut memiliki kepribadian yang baik terhadap warga lingkungan ini.
"Pasutri ini baik, ramah terhadap warga sekitar tidak suka membuat keributan dengan tetangga lain, tiba-tiba kami dengar mereka sudah meninggal dunia," pungkasnya Julia.(bbs)