
![]() |
Jerit Seorang Ibu' Minta Keadilan untuk Putrinya, Dugaan Korban Pelecehan |
Yogyakarta, Buserinvestigasi.com
Sri Mulyani, seorang ibu asal Kota Yogyakarta menuntut keadilan atas nasib tragis yang menimpa anak semata wayangnya. Putrinya, A (19), diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh FM, seorang ustadz yang juga menjabat sebagai Ketua Kampung.
“Dia satu-satunya putri saya. Saya meminta polisi menghukum seberat-beratnya pelaku. Ini memalukan dan menghancurkan masa depan anak saya,” ujar Sri Mulyani saat ditemui di kediamannya, Purwodingratan,Ngampilan, Jumat, (16/5/2025).
Peristiwa itu bermula pada tahun 2022 ketika korban mengikuti pengajian di masjid kampung. Menurut pengakuan Sri, sang pelaku melucuti pakaian korban di tempat suci tersebut. Aksi tercela berlanjut di rumah pelaku pada September 2023, dan dilaporkan terjadi lagi beberapa kali dengan unsur persetubuhan dan ancaman psikis yang membuat korban bungkam selama bertahun-tahun.
![]() |
Jerit Seorang Ibu' Minta Keadilan untuk Putrinya, Dugaan Korban Pelecehan |
Baru pada pekan ini korban mengungkapkan kisahnya kepada sang ibu.
Saudara pelaku, Lutfi, menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada aparat. “Saya serahkan pada pihak berwajib,” katanya.
Polresta Yogyakarta telah memeriksa saksi-saksi serta pelaku. Ketua LPKSM YPK Rajawali Mas, Krisna Triwanto, S.H., menekankan pentingnya peran pengurus kampung dan takmir masjid dalam menciptakan lingkungan aman bagi generasi muda.
“Kita minta kepolisian mempercepat proses hukum, membantu korban dalam pembuktian, dan menjadikan kasus ini pembelajaran agar kejadian serupa tidak terulang,” tegas Krisna.
Ia menyarankan masyarakat untuk tidak ragu melapor ke kepolisian jika mengalami kasus serupa. “Masyarakat bisa menyebut pasal KUHP 289, UU No. 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual, atau UU Perlindungan Anak jika korban di bawah umur,” tambahnya.
Kini, jeritan seorang ibu menjadi panggilan nurani bagi semua pihak untuk bertindak. (RA)